Kerinci Menginspirasi


Jumat, 20 November 2020 Mas Indra menghubungi ku  via whatsapp di tengah keruwetan yang sedang terjadi. Di awali dengan salam, Mas Indra langsung memberitahu apa tujuannya mencari ku. Ternyata Ia menawari sebuah pekerjaan untuk mengantar tim kerjanya liburan ke Kerinci.

Menarik! 

Kebetulan juga Kerinci merupakan tempat yang sangat recommended untuk dijadikan destinasi wisata. Walaupun dengan akses jalan yang masih ada lubang, setidaknya tujuan yang ingin di capai tidak akan mengecewakan. (tidak akan mengecewakan bagi para penikmat alam pegunungan).

Saat itu aku banyak bertanya. Perihal jumlah manusia yang ikut, kendaraan siapa yang digunakan dan masih banyak lagi. Pada akhirnya kata mufakat yang di tunggu selama 2 hari pun tiba. Walaupun harus ku kesampingkan niatan untuk bimbingan bersama Dosen Pembimbing. 

Wahai para Ibu dosen, maafkanlah aku yang telah sangat lalai dalam menyelesaikan Kitab Suci Mahasiswa tersebut.

Keputusan yang ku ambil mungkin memang kurang tepat, karena hal yang paling utama justru ku tunda. Hahaha ya mau bagaimana lagi? Tawaran beliau sangat menggiurkan. Liburan selama 5 hari dengan hanya bermodalkan keahlian dan pengalaman menyetirku serta beberapa perlengkapan pribadi yang sisanya akan di tanggung oleh sang Boss antara lain hotel berbintang, makan 3× sehari, tembakau Surya 16, inspirasi tulisan ini, gaji dan masih banyak lagi.
Jujur, sulit untuk ku tolak begitu saja 😃😂

Ngomong-ngomong tentang si Boss, ternyata dia seorang wanita. Kesetaraan gender yang hanya ku anggap sebagai pandangan omong kosong belaka ternyata terbantahkan. Walaupun tetap saja masih ada beberapa kaum wanita yang lebih memilih pekerjaan berat agar di kerjakan oleh kaum pria. Memasang tembok batu bata misalnya?  Walaupun ada beberapa, tetapi tetap saja hanya minoritas yang bekerja di bidang tersebut. Hehe. 

Beliau berperawakan seperti Guru SD ku (tidak tinggi ke atas namun kesamping), berkaca mata, warna kulit kuning langsat, dan berhijab. Menurutku indikator di atas telah cukup untuk membuat sebuah kesimpulan bahwa Ia adalah seorang yang pintar, formal, kaku, dan membosankan. 

Ternyata menilai orang tidak bisa hanya sebatas tampilan luarnya saja. Justru selama 7-8 jam perjalanan, beliaulah yang senantiasa menemaniku ngerumpi sembari memblokade rasa kantuk yang senantiasa datang tanpa permisi. Dia memang banyak bicara tentang apa saja, walaupun sesekali Mas Indra yang sering menjadi objek bahan bercandaan kami wahahaha maaf ya Mas...

Awalnya aku sedikit ragu untuk membalas candaannya, hanya saja pikirku saat itu hal tersebut telah ku lakukan selama bertahun-tahun. Ketika bertemu dengan orang baru aku selalu diam seribu bahasa. Terbukti cara itu sangat tidak efisien. Apalagi dengan keadaan ku yang saat itu sedang berada di bangku kemudi!. 

Ku putuskan untuk berani mencoba membalas, dan ternyata mengembirakan. Aku sebagai pengendara pun sampai tak menghiraukan lagi akan kehadiran rasa yang menyebalkan itu. Maklum saja, perjalanan dimulai ba'da Subuh. Aku yang sangat jarang sekali bangun pada jam tersebut di paksa agar telah mempersiapkan segalanya. Dari kebersihan diri sampai kondisi fisik. Mati kiteeeee haha.

Selain si Boss yang terlihat formal dan membosankan, ternyata ada seorang lelaki yang tampak pendiam dan menurutku sangat tidak cocok jika Ia sampai diberikan singgasana mewah di sebelah bangku kemudi. Karena menurutku, tolak ukur orang yang bisa duduk disana adalah mereka yang bisa menemani sang Sopir berbicara sepanjang perjalanan, membantu mencarikan permen, snack, memberitahu jika ada lubang, memperingatkan lalu lintas, turun untuk menanyakan alamat ke warga sekitar, bahkan jika diperlukan Ia harus bisa menghidupkan korek api ketika sang pengendara ingin merokok haha. 

Untung saja saat itu Ia tahu diri. Ketika masuk ke mobil. Ia langsung memilih duduk di bangku paling belakang. Tempat yang paling berbahaya jika diduduki oleh para pemabuk perjalanan. 


Bersambung ke bagian-2... 

Selamat Jalan 2020


Abdul Fauzi
Penulis
Sosial Media :
Instagram: https://instagram.com/abdulfauzi_
Twitter: https://twitter.com/abdulfauzi_

Komentar

Postingan Populer